Agar pasien bisa menggerakkan lengan robot, dibutuhkan gambaran dalam otak si pasien sebagai pengendali.
Hanya dengan memikirkan mengambil gelas kopi,
angkat, dan arahkan ke mulut, seorang perempuan berusia 58 tahun
penderita stroke berhasil menyeruput kopi untuk pertama kalinya dalam 15
tahun. Perempuan asal Amerika Serikat ini tidak menggunakan tangannya
yang lumpuh. Melainkan menggunakan lengan robot DLR yang dikendalikan
dengan sinyal syaraf langsung dari otaknya.
Hal ini bisa dilakukan setelah si pasien -yang tak disebutkan
namanya- jadi bagian dari percobaan medis. Hasilnya diumumkan peneliti
dari German Aerospace Center bekerjasama dengan Brown University,
Departemen Veteran Amerika Serikat, dan Rumah Sakit Massachusetts
melalui jurnal Nature, Kamis 17 Mei 2012.
Saat si pasien membayangkan menggerakkan tangan, otaknya mengirim
sinyal ke komputer lewat sensor mungil berukuran 4x4 milimeter. Sensor
ini sudah ditanam di otak besar si pasien lima tahun sebelum percobaan
ini dipraktekkan. Wujudnya berupa lembaran neuron dan berfungsi mengubah
informasi multisensor ke bentuk gerakan motorik.
Komputer kemudian memecahkan kode sinyal ini hingga akhirnya ada
gerakan yang dieksekusi tangan robot yang memiliki lima jari. Si pasien
yang kehilangan kemampuan bicara karena stroke hanya bisa tersenyum saat
menikmati kopi pertamanya dalam 15 tahun terakhir. "Ini jadi gerakan
emosional untuk semua yang terlibat," ujar pemimpin proyek teknologi
robot pembantu DLR, Professor Patrick van der Smagt.
Dikatakan salah satu peneliti DLR, Jorn Vogel, pasien sudah bisa
mengontrol sendiri robot bantu sejak April 2010. Itu dilakukan setelah
adanya percobaan dengan robot simulasi.
Agar pasien bisa menggerakkan lengan robot, dibutuhkan gambaran dalam
otak si pasien sebagai pengendali. Aktivitas otak yang merespon
gambaran ini kemudian dicatat untuk membentuk semacam 'peta' antara otak
si pasien dengan apa yang akan dilakukan si robot. Peta inilah yang
akhirnya menggerakkan robot DLR yang merespon perintah otaknya.sumber: Nat Geo Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar